This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 24 Mei 2010

Cikal Bakal Tentara Indonesia

PETA (Pembela Tanah Air)



Bendera Kesatuan PETA yang menggabungkan Bendera Matahari Terbit dengan Bulan Sabit

Sejarah Pembentukan

Berbaliknya "tide of war" di Perang Pasifik, dimana Jepang mulai mengalami kekalahan, menyebabkan mereka membutuhkan pasukan tambahan untuk membantu melawan pasukan Sekutu. Dengan memanfaatkan semangat Nasionalisme yang ada dalam diri bangsa Indonesia, Jepang merekrut para pemuda Indonesia ke dalam pasukan militer tambahan tersebut.
Pada tanggal 8 September 1943, Markas Besar Angkatan Darat Jepang di Saigon Selatan mengeluarkan perintah untuk membentuk "Kyodo Boei Giyugun" (pasukan sukarela untuk melindungi tanah air). Pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No. 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara Keenambelas, Letnan Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Dua formasi Giyugun dibentuk di Indonesia, satu di Sumatra di bawah Angkatan Darat ke-25, satu di Jawa di bawah angkatan Darat ke-16. Menariknya, Jepang memberi izin kepada pemimpin nasional Indonesia untuk membentuk Giyugun yang disebut sebagai "Jawa Bo-ei Giyugun" atau PETA (Pembela Tanah Air). Keistimewaan ini tampaknya berdasarkan atas alasan Jawa lebih maju dari Sumatra. Selain itu, mayoritas para pemimpin nasionalis Indonesia tinggal di Jawa.
Banyak cerita yang berkembang tentang awal pembentukan PETA. Soekarno, tokoh nasionalis Indonesia yang menjadi tokoh kunci dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, pernah berkata bahwa beliau sendirilah yang memilih pimpinan PETA, dengan memilih “pemuda yang bisa diandalkan”, “memiliki satu tujuan”, dan “Pemuda yang akan menjadi pahlawan dalam Revolusi”. Ada pula pengakuan dari Gatot Mangkupradja, tokoh nasionalis yang sejaman dengan Soekarno, mengklaim bahwa beliaulah yang mengajukan proposal pembentukan pasukan sukarelawan kepada Major Jenderal Sato, Kepala Staf Militer Jepang.
Yang pasti, ide pembentukan PETA bisa dilacak pada awal tahun 1943. Penarikan pasukan Jepang dari Jawa untuk kemudian diterjunkan ke Kepulauan Solomons-New Guinea menyebabkan pasukan mereka untuk mempertahankan Jawa hanya tinggal 10.000 prajurit. Major General Ineda, yang kemudian menjadi Komandan Tentara ke-7 di Singapura, mengeluarkan ide untuk mempersenjatai orang-orang Indonesia ketika melakukan perjalanan ke Jawa. Hal ini mendapatkan persetujuan dari Laksamana Hideki Tojo ketika kedatangannya ke Singapura pada Juli 1943. Akan tetapi, karena terbatasnya cadangan persenjataan dan logistik tentara Jepang di Asia Tenggara, mereka tidak mampu merekrut tentara sukarelawan yang mempunyai peralatan relatif lengkap seperti Heiho. Oleh karenanya, Jepang membuat suatu kebijakan baru sebagaimana yang dikatakan Major Jenderal Ineda: “…Japanese military authority had to appease national sentiment of the population in occupied areas and to acquire their cooperation in achieving the war effort…Therefore, the Japanese had to show that they esteemed Indonesian potentiality and make a pretense of offering chances of political participation.”
Jadi jelas bahwa untuk langkah selanjutnya membutuhkan bantuan dari para pemimpin bangsa Indonesia. Di saat yang tepat itulah Gatot Mangkupradja mengungkapkan idenya. Berdasarkan cerita dari Gatot Mangkupradja, ketika Sato bertanya padanya apakah ia bersedia untuk dihukum jika sedikit atau tak ada satupun sukarelawan, Gatot Mangkupradja menjawab bahwa beliau bersedia untuk menusuk tangan kirinya dengan pena hingga berdarah dan dengan darahnya sendiri akan menulis permintaan kepada pemerintah Tokyo. Koran Asia Raya menerbitkan ide perekrutan tersebut. Untungnya bagi Gatot Mangkupradja, jumlah sukarelawan yang terdaftar sangat banyak. Pendapat ini ada benarnya, karena, sebagaimana berita yang dimuat pada koran "Asia Raya" pada tanggal 13 September 1943, yakni adanya usulan sepuluh ulama: K.H. Mas Mansyur, KH. Adnan, Dr. Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Guru H. Mansur, Guru H. Cholid. K.H. Abdul Madjid, Guru H. Jacob, K.H. Djunaedi, U. Mochtar dan H. Moh. Sadri, yang menuntut agar segera dibentuk tentara sukarela bukan wajib militer yang akan mempertahankan Pulau Jawa.


Poster Perekrutan

Soekarno dan Hatta, sebagai pimpinan nasionalis yang paling penting saat itu, tidak mengetahui ide ini pada awalnya. Baru satu tahun kemudian dalam suatu pertemuan besar, Soekarno mengajukan proposal untuk pembentukan wajib militer dalam suatu pidato berapi-api yang diakhiri dengan semua hadirin berdiri untuk mendukung beliau. Gatot Mangkupradja, mengajukan suatu proposal tandingan untuk membentuk pasukan sukarelawan lain yang juga mendapat dukungan Jepang. Pasukan ini disebut sebagai Hizbullah, sebuah unit paramiliter yang beranggotakan para pemuda Muslim yang didesain untuk cadangan bagi pasukan PETA, dimana perwira Muslim PETA bertugas melatih mereka.
Pemerintah pendudukan Jepang mempersilahkan Soekarno untuk menggunakan pidato dan kharismanya untuk kepentingan perekrutan pasukan ini, namun tidak membiarkan beliau untuk mengindoktrinasi para calon tentara ini. Indoktrinasi ini sendiri dilakukan oleh Beppan (‘Isamu Butai Tokumu Kikan Bunjitsu’, or Special Section Isamu unit), yaitu sebuah unit spesial, yang sebelumnya mempunyai pengalaman untuk melatih orang Indonesia untuk menjadi mata-mata Jepang, kini mempunyai tugas untuk memberikan doktrin dan pelajaran kemiliteran dasar kepada para calon sukarelawan PETA. Beppan memilih puluhan ribu kandidat untuk dilatih hingga mencapai jumlah 38.000 sukarelawan (empat kali kekuatan tempur tentara Jepang, angkatan darat ke-16, di Jawa).


PETA

Perlengkapan dan Peralatan Tempur


PETA

Pasukan PETA memakai seragam yang serupa dengan model tentara Jepang. Stok baju tersebut juga didapat dari ex-KNIL (The Royal Netherland Indies Army). Seragam mereka berwarna hijau. Prajurit dan perwira memakai baju yang sama, perbedaannya hanya terdapat pada sepatu. Jika perwira memakai sepatu jackboots tinggi terbuat dari kulit dan berwarna hitam, prajurit hanya memakai sepatu kanvas setinggi lutut. Lencana dan tanda pengenal yang mereka gunakan juga sama dengan tentara reguler Jepang. Persenjataan tempur mereka juga didapat dari stok yang dimiliki tentara Jepang.


PETA

Pelatihan

Pelatihan pasukan Peta dipusatkan di kompleks militer Bogor yang diberi nama Jawa Bo-ei Giyûgun Kanbu Resentai. Pelatihan pasukan PETA teramat berat. Para pelatih dari tentara Jepang, memberikan stressor yang besar kepada para calon anggota PETA dengan pelatihan fisik yang seringkali bisa menyebabkan cedera, kecatatan, maupun kematian.



Tentara PETA sedang latihan di Bogor pada tahun 1944

Struktur

PETA mempunyai status resmi yang spesial, diantaranya mereka dipimpin perwira pribumi. Perwira Jepang dalam unit mereka hanya bertindak sebagai pelatih atau penasehat. Walaupun direkrut dan didoktrik sendiri oleh tentara Jepang, loyalitas para anggota PETA masih dipertanyakan sehingga mereka tidak dididik tentang teori dan startegi militer. Langkah lain yang dilakukan Jepang yaitu tidak menciptakan semacam komando bersama untuk semua divisi PETA. Pangkat yang paling tinggi yang bisa diperoleh anggota PETA adalah “Daidancho” (komandan Battalion), di bawahnya terdapat beberapa “Shudancho” (wakil komandan Battalion) dan “Chudancho” (komandan kompi). Total hanya terdapat 66 Daidan di Jawa dan 3 di Bali. Jepang melarang para Daidan untuk berkomunikasi satu sama lain. Tujuannya adalah unutk mencegah timbulnya benih-benih pemberontakan diantara para anggota PETA. Kontak antar Daidan/batallion dilakukan oleh perwira Jepang yang ditunjuk.
Giyugun lain mempunyai standard yang lebih rendah dari PETA. Pangkat mereka juga tidak setinggi perwira PETA. Giyugun di bawah komando Tentara ke-25.

Pemberontakan

Pemberontakan PETA terjadi di beberapa wilayah. Diantaranya adalah Pemberontakan Tentara PETA di Cileunca Pangalengan Bandung Selatan. Yang terbesar adalah pemberontakan PETA di Blitar yang dipimpin oleh Shudancho Supriadi. Pemberontakan ini dapat dipadamkan dengan menggunakan gabungan kekuatan tentara Jepang, PETA, dan Heiho. Tokoh pimpinan pemberontakan dipenjara dan dihukum mati. Shudancho Supriadi sendiri sampai sekarang masih belum diketahui kejelasan nasibnya. (keluarga di blitar mengaku bahwa beliau dibunuh Jepang, tapi ada yang menganggap beliau masih hidup dan ada pula yang mengaku sebagai Supriadi, )


Supriadi


Sidang Pemberontakan PETA Blitar

Pembubaran

Tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Jepang mengeluarkan perintah untuk membubarkan kesatuan-kesatuan Peta. Sehari kemudian, panglima terakhir Tentara Keenambelas di Jawa, Letnan Jendral Nagano Yuichiro, mengucapkan pidato perpisahan.


PETA

Sumbangsih PETA bagi bangsa Indonesia

Sumbangsih dan peranan tentara PETA dalam perjuangan melawan penjajahan Jepang demikian besar. Demikian juga peranan mantan Tentara PETA dalam kemerdekaan Indonesia. Beberapa tokoh yang dulunya tergabung dalam PETA antara lain mantan presiden Soeharto dan Jendral Besar Soedirman. Mantan Tentara PETA menjadi bagian penting pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat, Tentara Republik Indonesia (TRI) hingga TNI. Untuk mengenang perjuangan Tentara PETA, pada tanggal 18 Desember 1995 diresmikan monumen PETA yang letaknya di Bogor.


Jenderal Sudirman

mantan presiden Soeharto


Jenderal Ahmad yani

tokoh yang pernah menjadi anggota PETA


Monumen PETA Blitar

Jumat, 14 Mei 2010

Baibars Jendral Penakluk Mongol dan Crusader

abis baca salah satu trit, jadi tertarik untuk ngebuat tritnya Jendral baibars yang menurut ane sih, jendral perang muslim terhebat pada jamannya melebihi Salahhudin Al-Ayoubi,

kenapa?
karena kemenangannya melawan mongol menjadi titik balik dominasi pasukan muslim terhadap pasukan mongol sementara dalam pertempurannya melawan kaum franc/crusader nantinya benar-benar mengakhiri perang salib dengan runtuhnya benteng kaum crusaders terakhir di Antioch, Syria.

Baibars

lahir di semenanjung Krimea yang sekarang berada di wilayah Ukraina pada tahun 1223, beranjak remaja wilayahnya di kuasai oleh bangsa mongol, baibars sendiri ditangkap oleh kaum mongol dijadikan budak hingga kemudian di jual ke orang Syria.

Pemiliknya di Syria adalah seorang Emir (bangsawan) dari kota hama, yang agak takut oleh penampilan fisik baibars yang jangkung, berkulit pucat dan memiliki katarak disalah satu bola matanya yang berwarna biru, sehingga ia dijual lagi ke salah seorang pegawai kesultanan mameluk, dan dikirim ke Mesir.
Hingga pada akhirnya baibars menjadi pengawal pribadi As-salih ayubbi (pimpinan dinasti ayubbi/Keturunan salahhudin al-ayubbi).

Perang Salib ke-7

Pada perang salib ke-7 , baibars merupakan salah seorang Jendral dalam pasukan muslim, sekitar tahun 1250. pada saat itu tentara salib dipimpin oleh Louis IX, Raja Perancis (yang merupakan kerajaan katolik terbesar di eropa pada saat itu).
Pada Perang salib ini kekuatan crusades benar2 diruntuhkan,ribuan pasukannya terbunuh, bahkan Louis IX sendiri ditangkap.

Palagan Ain Jalut

Pada saat Mongke Khan, Cucu dari Jenghis khan menjadi Pemimpin besar kekaisaran mongol Ia bercita-cita meneruskan impian kakeknya untuk menguasai Dunia,Ia menugaskan Hulagu khan saudaranya untuk memimpin pasukan menyerang benteng pertahanan muslim terakhir di kawasan sekitar laut tengah, yaitu kerajaan Mameluk di Mesir.

untuk invasi tersebut Hulagu Khan menyiapkan pasukannya selama 5 tahun, pada perjalanannya ke mesir mereka sempat menaklukan beberapa kerajaan dan dinasti hingga akhirnya di wilayah mameluk, dalam pasukannya terdapat pasukan Armenia(sekutu mongol) bahkan beberapa divisi pasukan crusader yang tunduk pada kekuasaan mongol.

Pertempuran di Ain jalut


dalam perjalanannya menundukan mameluk,Hulagu khan sempat menaklukan damaskus dan sebagian besar wilayah Syria, serta sisa2 kekuasaan Kerajaan kaum franck atau crusader yang kemudian pasukan franck yg menyerah tersebut dimasukan sebagai bagian dari pasukannya dalam kampanyenya menundukan mameluk.

tetapi perubahan politik di Mongol akibat kematian Mongke menyebabkan Hulagu khan kembali ke Mongol dan menyerahkan tampuk pimpinan ke tangan seorang Kristen nestorian bernama Kitbuka Noyan.

sementara pasukan mameluk sendiri, dibawah pimpinan sultannya Qutuz yang sedang bersiap-siap menghadapi invasi mongol, sempat singgah ke akra, pusat Kerajaan Jerusalem/kaum crusade berada, untuk menawarkan diri bersekutu melawan Mongol, Penguasa Akra sendiri sebelumnya mendapat tawaran yg sama dari mongol, akhirnya ia memilih untuk netral.

hingga akhirnya, bertemulah kedua kekuatan tsb di ain jalut, Palestina

berbagai sumber historis menulis kedua pasukan yng berhadapan, masing2 kurang lebih sebanyak 20.000 pasukan.

1 September 1260
akhirnya kedua kekuatan itu tiba di lembah ain jalut,dan membuka kamp perkemahan di daerah itu.

Disini Qitbuka menugaskan salah satu pasukan kecil dibawah pimpinan baydar
untuk memata-matai lawan, sementara Sultan Qutuz menugaskan langsung Jendral Baibars untuk hal yang sama, perlu diketahui baibars sangat mengenal kondisi fisik dan geografis daerah Syria karena pernah tinggal lama diderah tersebut sebagai budak, bahkan ketika menjadi komandan salah satu pasukan dari Keluarga ayubbi, garnisumnya berada di Syria, hingga akhirnya Ia terusir karena wilayah tersebut jatuh ketangan Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan.

Kedua pasukan scout kecil tersebut bertemu di tepian nahr jalut (sungai jalut), disini kemungkinan baibars memiliki jumlah pasukan yang lebih banyak berhasil menghabisi pasukan mongol pimpinan baydar,sehingga Pasukan Mongol hanya memiliki sedikit informasi tentang kekuatan Pasukan mameluk, baibars sendiri kemungkinan berhasil dalam tugasnya mendapatkan informasi tentang kekuatan Pasukan Mongol.

kembali dari tugasnya, di perkemahan Pasukan mameluk, baibars Berunding dengan Sultan Qutus serta komandan pasukan yg lain, di sinilah kejeniusan strategi perang baibars terlihat, beliau yang seperti di jelaskan sebelumnya,memiliki pengetahuan kondisi alam dan geografi syria,mengusulkan untuk memecah pasukan mameluk menjadi beberapa bagian,dan menempatkannya pada tempat2 tersembunyi di sekitar lembah serta perbukitan daerah tsb,

sementara ia dan Pasukan kavelerinya menjadi umpan untuk menarik pasukan mongol ketengah-tengah medan dimana disekitarnya Pasukan mameluk bersembunyi.

3 September 1260
bertemulah Kedua kekuatan tersebut di Medan perang Ain jalut, Pasukan mameluk dengan mengandalkan pasukan kaveleri sebagai kekuatan utama di pimpin oleh Jendral baibars dengan Sultan Qutus mengamati dari dataran tinggi sementara Pasukan mongol dipimpin langsung oleh jendral tangan kanan dan kepercayaan Hulagu Khan, Qitbuka noyan.

Qitbuka yang mengira bahwa pasukan didepannya merupakan kekutan penuh pasukan mameluk langsung memerintahkan seluruh pasukannya untuk menyerang lawan yang berada didepannya, Baibars yg memiliki jumlah pasukan kaveleri yang lebih sedikit menggunakan taktik "hit and run" dalam melawan pasukan mongol hingga terjadi pertempuran selama berjam-jam sampai pada akhirnya Pasukan mongol jatuh ketengah-tengah perangkap pasukan mameluk.

melihat lawannya sudah masuk kedalam perangkap, Pasukan mameluk yang bersembunyi,mulai keluar dan langsung menghujani Pasukan mongol dengan Panah, bahkan ada beberapa pasukan mameluk yg sudah membawa meriam kecil dalam penyerangan ini,ketika Pasukan lawannya sudah berada dalam posisi terdesak, Pasukan Kaveleri mameluk yg lain yg juga bersembunyi serta kemudian disusul oleh Infantrinya langsung menyerbu lawannya dalam empat posisi,menutup jalan keluar bagi pasukan mongol.



Qitbuka yang menyadari bahwa pasukannya tidak mempunyai harapan lagi untuk melawan pasukan Kaveleri utama pimpinan baibars dan memenangkan pertempuran, serta pasukannya terpojok ditengah-tengah, segera memerintahkan keseluruhan sisa pasukan yang dimilikinya untuk memfokuskan penyerangan ke posisi sayap kiri pasukan mameluk pimpinan Al-Mansur Mohammad yang dirasa paling lemah ,untuk membuka jalan keluar bagi pasukan yang dipimpinnya.
Digempur secara gencar akhirnya posisi sayap kiri pasukan mameluk menjadi goyah.

Peran besar sultan Qutus.
Dari dataran tinggi,Sultan Qutus yang mengamati jalannya pertempuran, melihat posisi sayap kiri pasukannya mulai terbuka akan dijebol pasukan Mongol, seketika itu pula ia membuang Topi bajanya ke tanah hingga wajahnya dapat terlihat oleh seluruh pasukannya, Sambil mengacungkan senjata Ia menggebrak kudanya ke arah posisi sayap kiri pasukannya,dan berteriak keras-keras, "Demi Islam!..Demi Islam!

melihat sultannya menuju ke-arah mereka,Seketika itu pula moral dan semangat bertempur pasukan sayap kiri mameluk meningkat, mereka kembali meningkatkan pertahanan dan tekanan kepada pasukan mongol, satu-persatu pasukan mongol berjatuhan terbunuh ditangan lawannya, walaupun jumlahnya semakin mengecil,Qitbuka tetap menolak untuk menyerah, dia tetap memerintahkan pasukannya untuk melawan sampai titik darah penghabisan, hingga akhirnya Qitbuka terjatuh dari kudanya dan ditangkap oleh pasukan mameluk pimpinan Baibars, sementara pasukan mongol sendiri hampir semuanya terbantai di pertempuran ini.

Qitbuka sendiri kemudian di bawa ke-kemah Sultan Qutus, disana ia tetap menolak untuk menyerah hingga akhirnya dipenggal oleh Baibars.

dengan kekalahan ini Al Balad sham atau Syria Besar (Damascus,Aleppo dll) jatuh ketangan Kesultanan mameluk.

catatan akhir
1.Pertempuran ini sangat penting karena untuk pertama kalinya pasukan berkuda mongol bisa dikalahkan dalam pertempuran jarak dekat oleh pasukan berkuda lainnya, yang dalam hal ini Pasukan kaveleri berat yang dipimpin Oleh Jendral baibars.

2.Akibat kekekalahan ini menjadi titik balik kehancuran kekuasaan mongol di timur tengah, bahkan anak Hulagu khan sendiri, Aqaba di kalahkan oleh Baibars dikemudian hari dan menjadi percobaan terakhir serta kepudaran kejayaan mongol di timur tengah

Selesai part Ain jalut

source : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4102068

Minggu, 09 Mei 2010

7 Tokoh-tokoh dunia yang mati secara konyol

Sejarah telah membuktikan bahwa aksi-aksi heroik sang pahlawan selalu berujung dengan kematian yang membanggakan. Dan itulah yang kita tau sampai sekarang. Tetapi, ternyata sejarah juga pernah mencatat bahwa ada beberapa kisah ksatria yang justru berakhir dengan memalukan, maksud saya benar2 memalukan. Pastinya mereka tidak ingin kematian mereka dikenang untuk kemduian dicatat dalam sejarah. Berikut adalah daftar para ksatria yang mati dengan cara yang sangat konyol dan memalukan [tentunya].

1. Empedokles

Cara kematian: melemparkan diri ke sebuah gunung berapi untuk menjadi dewa

Empedokles adalah seorang filsuf Yunani yang paling dikenal karena teori klasik dari empat elemen. Dikatakan bahwa Empedokles melemparkan dirinya ke gunung berapi aktif Etna di Sisilia untuk membodohi para pengikutnya agar percaya bahwa tubuhnya telah menghilang ke langit dan ia akan terlahir kembali sebagai dewa. Sayangnya, salah satu sandalnya tersangkut dan tidak ikut terlempar ke gunung berapi dan kemudian ditemukan oleh para pengikutnya. Kemudian para pengikutnya sadar bahwa mereka telah dibodohi oleh orang bodoh.

2. Pyrrhus Epirus

Cara kematian: Tewas karena dilempar genteng oleh nenek2

Pyrrhus Epirus adalah salah satu penakluk terbesar dalam sejarah. puluhan kerajaan telah ia taklukan. sampai pada saatnya Pyrrhus ditugaskan oleh Cleonymus untuk mengalahkan Sparta dan dijanjikan tahta Sparta. Tapi Pyrrhus lupa akan kehebatan Spartan. ia dikalahkan prajurit Spartan, sehingga ia pindah ke Argos. Sialnya, ketika ia memasuki kota melalui jalan-jalan sempit dengan menunggangi gajah, seorang perempuan tua yang tidak senang dengan konflik yang telah ia ciptakan, melemparkan genteng ke arahnya dari balkon. Pyrrhus tewas dalam seketika.

3. Eleazar Maccabeus - 162 SM

Cara kematian: Dibunuh oleh gajah yang ia bunuh

Kematian Eleazar Maccabeus dikisahkan dalam kitab Perjanjian Lama "I Maccabeus". Dalam Pertempuran Beth-Zakharia, Eleazar melihat musuh bebuyutannya, Raja Antiokhus V menunggang gajah. Kemudian ia berfikir untuk melakukan aksi heroik dengan membunuh gajah dan raja Antiokhus. Eleazar melompat di bawah gajah dan menika perut gajah dengan tombak. Apa yang selanjutnya terjadi sudah ada dalam benak Anda sekalian, bukan? Gajah yang mati jatuh tepat di atas Eleazar dan membunuhnya dengan seketika.

4. Humphrey de Bohun - 1322

Cara kematian: anus tertusuk tombak

Humphrey de Bohun adalah anggota kerluarga Anglo-Norman di Inggris. Ia mendapat perintah dari Raja Edward II untuk memimpin pasukan dalam Pertempuran Boroughbridge melawan Harclay, Humphrey de Bohun tewas dengan cara yang konyol, maksud saya benar2 konyol.

Humphrey de Bohun memimpin pertarungan di sebuah jembatan kayu. Lalu salah seorang dari Harclay's pikemen bersembunyi di bawah jembatan, ia mendorong tombak ke atas jembatan diantara jepitan papan kayu. Secara tidak sengaja, tombak tersebut tepat mengenai anus Humphrey. Humphrey de Bohun tewas dan para prajuritnya panik dan melarikan dir

5. King Edward II - 1327

Cara kematian: anus tertusuk obor [besi]

King Edward II memimpin Inggris selama 20 tahun (1307-1327). Ia lebih senang memiliki hubungan khusu dengan pria daripada dengan wanita. Setelah ia turun tahta takhta dan dipenjarakan, istrinya Isabella (yang marah karena hubungan dekat raja dengan seorang pemuda di Royal Court) mengusulkan cara eksekusi yang sedikit aneh.

Pada malam 11 Oktober ketika sedang tertidur di penjara tiba-tiba raja ditangkap dan diseret. Sialnya, ketika memberontak leher sang raja tersangkut tempat tidur dan tercekik. Pengawal yang menyerat Raja terjatuh dan lebih sialnya lagi obor yang dibawa pengawal jatuh tepat di bagian anus raja. Raja tewas dengan seketika tanpa hukuman."

Keterangan : King Edward II adalah raja dari Humphrey de Bohun. Mereka tewas dengan cara yang sama

6. Kaisar Mughal Humayun - 1556


Cara kematian: Tersandung jubah dan jatuh dari tangga

Kaisar Mughal Humayun adalah penguasa agung yang memerintah Afghanistan, Pakistan, dan bagian utara India dari 1530-1540 dan 1555-1556. Dia adalah seorang pecinta seni dan astronomi. Namun, ia juga sangat religius dan inilah yang menyebabkan ia jatuh (benar2 terjatuh). Ketika ia membawa buku dari perpustakaan, Humayun mendengar panggilan doa. Kebiasaannya adalah menumpu-kan satu lutut ketika mendengar panggilan doa kapanpun dan dimanapun ia berada. dan ketika ia menekuk lutut, kakinya tersandung dalam lipatan jubah panjang. Dia kebetulan sedang berdiri di atas sebuah tangga kecil. Humayun jatuh dari tangga dan kepalanya terbentur hingga tewas dalam seketika.

7. Julien Offray de La Mettrie - 1751

Cara kematian: kebanyakan makan

Julien Offray de La Mettrie adalah seorang dokter Perancis, filsuf dan orang jenius. Dia percaya bahwa kesenangan sensual (seperti makan dan seks) adalah satu-satunya alasan untuk hidup, sehingga ia memutuskan untuk menjalani hidupnya dengan prinsip itu. Julien adalah seorang ateis dan percaya bahwa kehidupan di bumi ini hanya sebuah lelucon dan akan berakhir dengan kepuasan diri. Ironisnya, ia meninggal setelah makan terlalu banyak di sebuah pesta yang diadakan oleh pasien yang ia sembuhkan.

Kamis, 06 Mei 2010

Simo Hayha "The White Death"



Diantara sniper-sniper legendaris dunia, nama Simo Hayha merupakan salah satu sosok sniper yang paling sukses dan legendaris. Namanya mungkin tidak seterkenal sniper Uni Soviet Vasily Zaitsev yang kisahnya diangkat dalam film “Enemy at The Gates” namun Simo Hayha merupakan sosok pahlawan Finlandia yang gigih dan tidak pantang menyerah dalam menghadapi invasi besar-besaran tentara merah Uni Soviet terhadap negaranya, sebuah pertempuran yang juga dijuluki “David vs Golliath”. Dalam perang tersebut Simo Hayha berhasil mengukirkan namanya sebagai sniper paling sukses dengan merontokkan 542 tentara merah Uni Soviet dalam waktu hanya 100 hari, sebuah rekor fantastis untuk seorang sniper. Dengan kemampuan yang milikinya ia dijuluki "Valkoinen Kuolema" atau “White Death” oleh tentara Uni Soviet.

"The White Death", nama yang diberikan oleh tentara Russia ketika mengetahui puluhan pasukan mereka tewas oleh hanya seseorang dengan pakaian kamuflase putih dan sepucuk senapan. Kecemasan mulai melanda pasukan Russia dan misi-misi pun dijalankan hanya untuk membunuh seorang penembak jauh misterius.

Ketika pasukan khusus yang dikirim Russia untuk menghabisi Hayha semua tewas, Russia mengumpulkan sebuah tim counter-snipers untuk mengimbangi kemapanan Hayha dalam menembak jauh (sniper VS sniper). Namun tidak ada satu pun dari mereka yang selamat dari bidikannya. Dalam masa 100 hari, Hayha membunuh 542 prajurit dengan senapannya. selebihnya dia habisi dengan SMG. Total kill-countnya mencapai 705 orang.

Pada akhirnya, tidak ada satupun prajurit Russia yang berani mendekati area-area dimana Hayha diperkirakan bersembunyi. Tentara Russia kemudian melaksanakan carpet-bombing di area-area yang diperkirakan sebagai tempat Hayha bersembunyi. Namun Hayha berhasil selamat dari taktik carpet-bombing Russia yang dilancarkan hanya untuk dirinya seorang.


Simo Hayha

Simo Hayha lahir pada tanggal 17 Desember 1905 atau 1906 di sebuah kota Rautajärvi, Finlandia, dekat perbatasan Uni Soviet. Seperti halnya penduduk yang hidup di daerah pedesaan, Simo Hayha menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berburu. Pada tahun 1925 Simo Hayha bergabung dengan angkatan bersenjata Finlandia untuk memenuhi panggilan wajib militer. Di saat perang musim dingin pecah pada tahun 1939 antara Finlandia dengan Uni Soviet, Simo Hayha bergabung dengan Pasukan 6 Jaeger Regiment 34. Pada saat itulah Simo Hayha memulai tugasnya sebagai seorang sniper. Pertarungan antara tentara Finlandia dengan tentara merah Uni Soviet di sepanjang Sungai Kolla merupakan salah satu pertarungan heroik bangsa Finlandia, dimana 32 tentara Finlandia harus menghadapi 4000 tentara Uni Soviet. Pada saat itu pula Simo Hayha berhasil merontokkan 542 tentara Uni Soviet dan menjadikan perbukitan di sepanjang sungai Kolla sebagai “Killer Hill” bagi tentara Uni Soviet. Ia bertempur dalam kondisi suhu yang sangat ekstrim antara -20 sampai -40 derajat Celsius dengan pakaian kamuflase berwarna serba putih.

Simo Hayha menggunakan senapan “lawas” M28 (Pystykorva) dalam aksinya, yang merupakan varian dari senapan Mosin Nagant Uni Soviet. Hal yang sangat unik dan hebat adalah Simo Hayha tidak pernah menggunakan teleskop seperti yang biasa sniper gunakan pada umumnya tapi Ia hanya menggunakan pisir pembidik (Iron Sight) untuk membidik korbannya dan masih dapat menembak dengan tepat sampai jarak lebih dari 400m. Tentunya bukan tanpa alasan bahwa ia tidak menggunakan teleskop untuk membidik, ia berpendapat bahwa lensa teleskop dapat memantulkan cahaya matahari yang dapat membongkar penyamaran seorang sniper, selain itu cuaca dingin bisa menimbulkan embun pada lensa teleskop yang dapat mengganggu bidikan. Simo Hayha juga menggunakan senapan Suomi K-31 SMG (Small Machine Gun) dalam aksinya dan menurut sumber yang tidak diketahui, ia telah membunuh hampir 200 tentara Uni Soviet menggunakan senapan ini.

Pada tanggal 4 Maret 1940 nyawanya nyaris melayang setelah rahangnya dihantam sebuah peluru. Ia mengalami koma hingga akhirnya ia tersadar tujuh hari kemudian, tak lama setelah perang berakhir. Atas jasanya yang besar, pangkatnya dinaikkan dari kopral menjadi letnan satu oleh Field Marshal Carl Gustav Emil Mannerheim, pimpinan tertinggi militer Finlandia pada saat itu. Simo Hayha meninggal pada tanggal 1 April 2002 pada usia 96 tahun. Ia pernah berkata, bahwa untuk menjadi sniper yang hebat adalah “berlatih !”.


Senapan M-28/Suomi K-31 SMG

Rabu, 05 Mei 2010

Shih Huang Ti


SHIH HUANG TI 259 SM-210 SM

Kaisar Cina yang besar Shih Huang Ti dari tahun 238-210 SM menyatukan Cina dengan kekuatan senjata dan meletakkan dasar perombakan-perombakan. Perombakan ini merupakan faktor utama dalam penyatuan kultural Tiongkok hingga kini.

Shih Huang Ti (juga terkenal dengan julukan Ch'in Shih Huang Ti) dilahirkan tahun 259 SM dan wafat tahun 210 SM. Untuk memahami arti penting pribadinya, kita perlu mengetahui dulu latar belakang historis masanya. Dia lahir di penghujung tahun dinasti Chou yang didirikan sekitar 1100 SM. Berabad sebelum masanya, dinasti Chou sudah kehilangan keampuhannya selaku penguasa, dan Cina terpecah belah menjadi banyak sekali negara-negara feodal.

Pelbagai raja-raja feodal ini tak henti-hentinya bertempur satu sama lain, dan lambat laun beberapa penguasa kecil melenyap. Salah satu dari negeri terkuat yang selalu baku hantam itu Ch'in, di bagian Cina sebelah barat. Pemimpin-pemimpin kerajaan Ch'in menganut mazhab filosofis legalis yang dijadikan dasar negara. Kong Hu-Cu menganjurkan agar penduduk diperintah lewat contoh suri teladan akhlak dari pemimpinnya. Tetapi, menurut mazhab filosofi legalis, rakyat tidak cukup baik diperintah lewat cara yang ditunjukkan Kong Hu-Cu, karena itu tidak mungkin ditrapkan. Mendingan, rakyat itu diawasi ketat lewat aturan-aturan keras dan dipaksa tanpa pandang bulu. Hukum dan aturan digariskan oleh penguasa dan penguasa dapat mengubah kalau dia pandang perlu untuk kepentingan politik masa depan negeri.

Bisa jadi akibat berpegang pada ide legalis, bisa jadi juga karena letak posisi geografisnya, atau bisa jadi berkat kemampuan kepemimpinan Ch'in, negeri itu menjadi negeri paling kuat diantara negeri-negeri kerajaan di Cina pada saat Cheng (keturunan Shih Huang Ti di masa depan) lahir. Secara simbolis Cheng naik tahta pada tahun 246 SM pada umur tigabelas tahun tetapi dalam praktek sebuah dewan memegang pemerintahan hingga Cheng cukup dewasa di tahun 238 SM. Raja baru itu mengangkat jendral-jendral yang berkemampuan dan dengan semangat berkobar-kobar mengganyang negeri-negeri feodal yang masih tinggal. Negeri feodal terakhir rontok tahun 221 SM dan sesudah itu dia bisa memproklamirkan diri selaku Wang (raja) seluruh Cina. Sekedar memberi bobot, dalam rangka usahanya memutus hubungan dengan masa lampau, dia memakai gelar baru dan menyebut dirinya Shih Huang Ti yang maknanya "Kaisar pertama."

Shih Huang Ti segera bergegas melakukan perubahan-perubahan besar. Berdasar tekad mencegah cerai-berainya lagi Cina yang telah merusakkan kerajaan Chou, dia memutuskan menghapus habis seluruh sistem pemerintahan feodal. Wilayah yang dikuasainya dibagi-baginya menjadi 36 propinsi, dan pada tiap propinsi diangkat seorang gubernur sipil yang langsung ditunjuk oleh kaisar. Shih Huang Ti mengeluarkan dekrit bahwa gubernur propinsi tidaklah lagi berdasar keturunan. Akibat dari keputusan ini, terjadilah kebiasaan memindah-mindahkan gubernur dari satu propinsi ke propinsi lain untuk mencegah kemungkinan timbulnya pejabat daerah yang ambisius dan menyusun basis kekuatan untuk kepentingan dirinya sendiri. Tiap propinsi juga punya pimpinan militer, ditunjuk oleh kaisar dan sewaktu-waktu bisa dipindah kapan saja dia berkenan. Di samping itu ditunjuknya pula pejabat ketiga untuk memelihara keseimbangan antara gubernur sipil dan gubernur militer. Dia membangun jalan raya yang panjang dan rapi menghubungkan ibukota dengan kota-kota propinsi. Jalan raya itu dibangun sedemikian rupa --di samping arti ekonomisnya-- juga sewaktu-waktu dapat digunakan untuk gerakan tentara pusat ke daerah-daerah yang kalau-kalau banyak tingkah dan coba-coba bikin ulah yang bisa mengganggu keutuhan dan kestabilan kekuatan pusat. Shih Huang Ti pun tak lupa mengumumkan aturan bagi aristokrat-aristokrat lama yang masih hidup harus menetap di ibukota Hsieng yang dengan maksud supaya mereka dapat dengan mudah diawasi gerak-geriknya.

Tetapi, Shih Huang Ti tidaklah puas hingga di situ. Dia tidak puas hanya sampai urusan persatuan politik dan militer semata, tetapi juga berusaha menggalang kesatuan ekonominya. Dia menentukan norma-norma ukuran baik untuk berat timbangan maupun panjang sesuatu barang. Dia menetapkan standar mata uang, macam-macam peralatan, lebar serta panjang kendaraan dan mengawasi konstruksi jalan raya dan saluran-saluran air. Dan dia juga menetapkan sistem hukum yang seragam untuk seluruh Cina berikut standar bahasa tulisan.

Perbuatan kaisar yang paling termasyhur (atau barangkali yang paling tidak populer) adalah peraturan yang dikeluarkannya tahun 213 SM yang mengharuskan bakar semua buku di Cina, kecuali buku-buku yang berkaitan dengan masalah pertanian, kedokteran, catatan sejarah mengenai negara Ch'in dan buku-buku falsafah yang ditulis oleh pengarang-pengarang penganut faham legalis. Selebihnya --tidak kecuali buku-buku doktrin Kong Hu-Cu-- mesti dimusnahkan. Dengan dikeluarkannya aturan yang kelewatan ini mungkin merupakan contoh pertama adanya sensor besar-besaran dalam sejarah. Dia bermaksud melabrak habis filosofi-filosofi lawannya, khususnya faham Kong Hu-Cu. Tetapi, Shih Huang Ti memerintahkan mengkopi buku-buku yang dilarang dan disimpan di perpustakaan di ibukota.

Politik luar negerinya tak kurang keras serta kuatnya. Dia melakukan penaklukan di bagian selatan Cina, dan daerah-daerah yang ditaklukkan dimasukkan ke dalam wilayah Cina. Juga di utara dan di barat pasukannya berhasil, namun dia tidak mampu menundukkan penduduknya secara permanen. Untuk mencegah jangan sampai mereka menyerang Cina, Shih Huang Ti menghubungkan pelbagai dinding lokal yang memang sudah ada di perbatasan Cina utara sehingga menjadi jalur tembok raksasa. Tembok besar Cina itu masih utuh terdapat hingga kini. Konstruksi proyek ini berikut pertempuran-pertempuran dengan pihak luar, membebankan penduduk dengan pajak tinggi, dan ini membuatnya tidak populer. Karena pemberontakan melawan pemerintahan tangan besinya tidak mungkin, serangkaian perbuatan dilakukan orang untuk menghabiskan nyawanya. Tetapi, tak satu pun usaha pembunuhan ini yang berhasil, dan Shih Huang Ti mati secara wajar tahun 210 SM.



Tembok Besar China

Kaisar digantikan putera keduanya bergelar Erh Shih Huang Ti. Tetapi, sang anak tidak memiliki kemampuan sang ayah, karena itu beberapa pemberontakan pun meletus. Dalam tempo empat tahun dia terbunuh. Perpustakaan kerajaan dibumihangus, dan dinasti Ch'in sepenuhnya ditumbangkan.

Namun, karya usaha Shi Huang Ti yang sudah dirampungkannya bukanlah hal yang percuma. Orang Cina memang bersenang hati pemerintahan tiraninya sudah berakhir, tetapi, ada sebagian kecil yang berhasrat kembali ke suasana anarki seperti masa lampau. Dinasti berikutnya (dinasti Han) meneruskan sistem dasar administratif yang ditegakkan oleh Ch'in Shih Huang Ti. Dan memang dalam kenyataannya, sepanjang dua puluh satu abad kekaisaran Cina melanjutkan garis-garis yang sudah diletakkan. Meskipun sistem hukum Ch'in yang keras segera dilunakkan oleh para kaisar dinasti Han, dan biarpun keseluruh filosofi legalis sudah dijauhi dan Confucianisme menjadi lagi falsafah negara, penyatuan politik dan kultural yang sudah dibangun oleh Shih Huang Ti tidaklah luntur.

Secara keseluruhan, makna penting Shih Huang Ti untuk Cina sudahlah terang benderang. Orang-orang Barat senantiasa terpukau oleh besarnya ukuran Cina, tetapi umumnya sepanjang sejarah sebenarnya tidaklah lebih besar penduduknya ketimbang Eropa. Perbedaannya adalah, Eropa senantiasa terpecah-pecah menjadi negara kecil-kecil sedangkan Cina dipersatukan menjadi sebuah negeri besar. Perbedaan ini tampak berkat faktor-faktor politik dan sosial, bukannya lantaran faktor geografi, misalnya dalam hal jarak panjang pegunungan di Cina tidaklah banyak beda dengan apa yang ada di Eropa. Karuan saja, penyatuan Cina tidaklah bisa dianggap semata-mata kerja Shih Huang Ti seorang. Banyak orang --misalnya Sui Wen Ti-- juga memainkan peranan penting, tetapi tidaklah perlu diragukan lagi Shih Huang Ti yang paling penting dari yang penting. Dialah titik sentralnya.


Pasukan Terra Cotta di dekat Xi'an di Cina

Berbicara tentang Shih Huang Ti tidaklah tuntas sempurna tanpa menyebut-nyebut perdana menterinya yang cerdas dan hebat, Li Ssu. Memang, begitu pentingnya pengaruh Li Ssu terhadap pengambilan keputusan kaisar sehingga sulit membedakan mana yang lebih menentukan diantara keduanya menyangkut perubahan-perubahan besar yang terjadi. Untuk terhindar dari kesulitan tilik sana tilik sini, saya menetapkan semua jasa-jasa perbuatan gabungan mereka kepada Shih Huang Ti. (Lagi pula, biarpun Li Ssu mengajukan nasehat, kata terakhir ada pada kaisar).

Shih Huang Ti, antara lain akibat perbuatan membakar buku-buku, dikutuk oleh umumnya penulis-penulis berfaham Kong Hu-Cu di belakang hari. Mereka mengutuknya sebagai tiran, kedukun-dukunan, penuh takhyul, jahanam, anak sundal dan berkemampuan kepalang tanggung. Sebaliknya, Cina Komunis umumnya memujanya selaku pemikir progresif. Penulis-penulis Barat kadangkala membandingkan Shih Huang Ti dengan Napoleon. Tetapi, tampaknya dia lebih mirip dengan Augustus Caesar, pendiri kekaisaran Romawi. Empirium yang mereka dirikan sedikit banyak punya kemiripan dalam ukuran luas daerah dan jumlah penduduk. Bedanya, empirium Romawi berdiri jauh lebih singkat dan daerah yang diperintah oleh August Caesar tidak mampu dipersatukan dalam jangka waktu lama. Tidaklah demikian pada Shih Huang Ti. Itu sebabnya Shih Huang Ti lebih punya pengaruh ketimbang Augustus Caesar.

Selasa, 04 Mei 2010

B17F Flying Fortress

B17F Flying Fortress "Memphis Belle"

B17F Memphis Belle Serial # 124485



Mungkin para penggemar sejarah & militer sdh mengenal atau pernah mendengar ttg Memphis Belle. Tp apakah Anda tahu mengapa B17 Memphis Belle begitu terkenal? mungkin hanya B29 "Enola Gay" yg bisa menandingi ketenaran B17 Memphis Belle.

Langit Eropa Barat, 1940 - 1944 merupakan ajang pertempuran udara antara kekuatan udara sekutu vs Luftwaffe. Ratusan ribu kru darat dan pilot ikut bertempur hidup dan mati untuk mendapatkan supremasi udara di langit Eropa barat. Ribuan pesawat tempur, pembom bertarung sengit. Salah satunya adalah crew B17F Memphis Belle. Setiap crew skadron bomber harus menyelesaikan 25 misi dalam Tour of Duty, artinya setelah selesai 25 misi tersebut baru diperbolehkan untuk pulang ke kampung halaman. B17F Memphis Belle adalah bomber pertama yg berhasil menyelesaikan 25 misi dengan keadaan utuh dan selamat. Oleh karena itu B17 Memphis Belle digunakan sebagai propaganda USAAF untuk meningkatkan war bonds.

Memphis Belle's Nose Art


gambar bomb itu menunjukkan banyak nya sortie yg udah diselesaikan.dan lambang nazi itu menjelaskan jumlah pesawat luftwaffe yg berhasil ditembak jatuh. (Confirmed Kills)

B17F Memphis Belle masuk ke daftar inventaris Heavy Bomber USAAF (United States Army Air Force) pada tanggal 15 Juli 1942, kemudian ditugaskan ke Grup Bomber 91, Skadron 324 yang bermarkas di Prestwick, Skotlandia. Memphis Belle menjalankan 25 misi selama periode 7 November 1942 - 19 Mei 1943. Komandan Memphis Belle adalah Capt. Robert Morgan.

Crew Memphis Belle


Dari kiri ke kanan: Tech. Sgt. Harold P. Loch of Green Bay, Wis., top turret gunner; Staff Sgt. Cecil H. Scott of Altoona, Penn., ball turret gunner; Tech. Sgt. Robert J, Hanson of Walla Walla, Wash., radio operator; Capt. James A. Verinis, New Haven, Conn., co-pilot; Capt. Robert K. Morgan of Ashville, N. C., pilot; Capt. Charles B. Leighton of Lansing, Mich., navigator; Staff Sgt. John P. Quinlan of Yonkers, N. Y., tail gunner; Staff Sgt. Casimer A. Nastal of Detroit, Mich., waist gunner; Capt. Vincent B. Evans of Henderson, Texas, bombardier and Staff Sgt. Clarence E. Wichell of Oak Park, Ill., waist gunner.

Mengapa diberi nama Memphis Belle???

Sudah hal lumrah di militer untuk memberikan julukan atau nickname bagi mesin2 perang spt Tank, Pesawat, Kapal perang, dsb dan biasa julukan yang diberikan tidak jauh dari nama wanita (pacar, artis, istri, selingkuhan, mantan istri/pacar, dst.. ), nama kota asal komandan, dst.

Sedangkan untuk julukan Memphis Belle diambil dari nama kapal di film Lady for a Night yg dibintangi oleh spesialis cowboy John Wayne , julukan ini dipakai setelah kru bomber menonton film tersebut. dan kebetulan kekasih Capt. Robert Morgan juga berasal dari kota Memphis, Tennessee.

Film tentang Memphis Belle



spesifikasi B-17


B-17 Flying Fortress
Type Strategic bomber
National origin United States
Manufacturer Boeing
Maiden flight 28 July 1935
Introduction April 1938
Retired 1968 (Brazilian Air Force)
Primary users United States Army Air Force
Royal Air Force
Produced 1936–1945
Number built 12,731
Unit cost US$238,329
Variants XB-38 Flying Fortress
YB-40 Flying Fortress
C-108 Flying FortressSpecifications (B-17G)
General characteristics

Crew: 10: Pilot, co-pilot, navigator, bombardier/nose gunner, flight engineer-top turret gunner, radio operator, waist gunners, ball turret gunner, tail gunner.
Length: 74 ft 4 in (22.66 m)
Wingspan: 103 ft 9 in (31.62 m)
Height: 19 ft 1 in (5.82 m)
Wing area: 1,420 ft² (131.92 m²)
Airfoil: NACA 0018 / NACA 0010
Empty weight: 36,135 lb (16,391 kg)
Loaded weight: 54,000 lb (24,495 kg)
Max takeoff weight: 65,500 lb (29710 kg)
Powerplant: 4× Wright R-1820-97 "Cyclone" turbosupercharged radial engines, 1,200 hp (895 kW) each
Performance

Maximum speed: 287 mph (249 knots, 462 km/h)
Cruise speed: 182 mph (158 knots, 293 km/h)
Range: 1,738 nmi (2,000 mi, 3,219 km) with 2,722 kg (6,000 lb) bombload
Service ceiling 35,600 ft (10,850 m)
Rate of climb: 900 ft/min (4.6 m/s)
Wing loading: 38.0 lb/ft² (185.7 kg/m²)
Power/mass: 0.089 hp/lb (150 W/kg)
Armament

Guns: 13× M2 Browning .50 caliber (12.7 mm) machine guns in twin turrets, plus single dorsal, fore and aft beam positions (with optional extra nose armament fitted in glazed nose).
Bombs: Although it theoretically could carry 17,417 lb (7900 kg) of bombs in F version blocks with wing racks or 12,800 lb (5,800 kg) in the G model with just the fuselage bomb bay, the B-17 rarely flew combat missions with more than 5,071 lb (2300 kg).
Short range missions under 400 miles : 8,000lbs (3600 kg).
Long range missions up to 800 miles : 4,500 lbs (2000 kg).



in cockpit


The first big raid by the 8th Air Force was on a Focke Wulf plant at Marienburg


Nancy Love, pilot (left), and Betty (Huyler) Gillies, co-pilot, the first women to fly the Boeing B-17 Flying Fortress heavy bomber


shoo shoo baby


nine-o-nine



B-17 Flying Fortresses from the 398th Bombardment Group

source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1784023