Senin, 24 Mei 2010

Cikal Bakal Tentara Indonesia

PETA (Pembela Tanah Air)



Bendera Kesatuan PETA yang menggabungkan Bendera Matahari Terbit dengan Bulan Sabit

Sejarah Pembentukan

Berbaliknya "tide of war" di Perang Pasifik, dimana Jepang mulai mengalami kekalahan, menyebabkan mereka membutuhkan pasukan tambahan untuk membantu melawan pasukan Sekutu. Dengan memanfaatkan semangat Nasionalisme yang ada dalam diri bangsa Indonesia, Jepang merekrut para pemuda Indonesia ke dalam pasukan militer tambahan tersebut.
Pada tanggal 8 September 1943, Markas Besar Angkatan Darat Jepang di Saigon Selatan mengeluarkan perintah untuk membentuk "Kyodo Boei Giyugun" (pasukan sukarela untuk melindungi tanah air). Pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No. 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara Keenambelas, Letnan Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Dua formasi Giyugun dibentuk di Indonesia, satu di Sumatra di bawah Angkatan Darat ke-25, satu di Jawa di bawah angkatan Darat ke-16. Menariknya, Jepang memberi izin kepada pemimpin nasional Indonesia untuk membentuk Giyugun yang disebut sebagai "Jawa Bo-ei Giyugun" atau PETA (Pembela Tanah Air). Keistimewaan ini tampaknya berdasarkan atas alasan Jawa lebih maju dari Sumatra. Selain itu, mayoritas para pemimpin nasionalis Indonesia tinggal di Jawa.
Banyak cerita yang berkembang tentang awal pembentukan PETA. Soekarno, tokoh nasionalis Indonesia yang menjadi tokoh kunci dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, pernah berkata bahwa beliau sendirilah yang memilih pimpinan PETA, dengan memilih “pemuda yang bisa diandalkan”, “memiliki satu tujuan”, dan “Pemuda yang akan menjadi pahlawan dalam Revolusi”. Ada pula pengakuan dari Gatot Mangkupradja, tokoh nasionalis yang sejaman dengan Soekarno, mengklaim bahwa beliaulah yang mengajukan proposal pembentukan pasukan sukarelawan kepada Major Jenderal Sato, Kepala Staf Militer Jepang.
Yang pasti, ide pembentukan PETA bisa dilacak pada awal tahun 1943. Penarikan pasukan Jepang dari Jawa untuk kemudian diterjunkan ke Kepulauan Solomons-New Guinea menyebabkan pasukan mereka untuk mempertahankan Jawa hanya tinggal 10.000 prajurit. Major General Ineda, yang kemudian menjadi Komandan Tentara ke-7 di Singapura, mengeluarkan ide untuk mempersenjatai orang-orang Indonesia ketika melakukan perjalanan ke Jawa. Hal ini mendapatkan persetujuan dari Laksamana Hideki Tojo ketika kedatangannya ke Singapura pada Juli 1943. Akan tetapi, karena terbatasnya cadangan persenjataan dan logistik tentara Jepang di Asia Tenggara, mereka tidak mampu merekrut tentara sukarelawan yang mempunyai peralatan relatif lengkap seperti Heiho. Oleh karenanya, Jepang membuat suatu kebijakan baru sebagaimana yang dikatakan Major Jenderal Ineda: “…Japanese military authority had to appease national sentiment of the population in occupied areas and to acquire their cooperation in achieving the war effort…Therefore, the Japanese had to show that they esteemed Indonesian potentiality and make a pretense of offering chances of political participation.”
Jadi jelas bahwa untuk langkah selanjutnya membutuhkan bantuan dari para pemimpin bangsa Indonesia. Di saat yang tepat itulah Gatot Mangkupradja mengungkapkan idenya. Berdasarkan cerita dari Gatot Mangkupradja, ketika Sato bertanya padanya apakah ia bersedia untuk dihukum jika sedikit atau tak ada satupun sukarelawan, Gatot Mangkupradja menjawab bahwa beliau bersedia untuk menusuk tangan kirinya dengan pena hingga berdarah dan dengan darahnya sendiri akan menulis permintaan kepada pemerintah Tokyo. Koran Asia Raya menerbitkan ide perekrutan tersebut. Untungnya bagi Gatot Mangkupradja, jumlah sukarelawan yang terdaftar sangat banyak. Pendapat ini ada benarnya, karena, sebagaimana berita yang dimuat pada koran "Asia Raya" pada tanggal 13 September 1943, yakni adanya usulan sepuluh ulama: K.H. Mas Mansyur, KH. Adnan, Dr. Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Guru H. Mansur, Guru H. Cholid. K.H. Abdul Madjid, Guru H. Jacob, K.H. Djunaedi, U. Mochtar dan H. Moh. Sadri, yang menuntut agar segera dibentuk tentara sukarela bukan wajib militer yang akan mempertahankan Pulau Jawa.


Poster Perekrutan

Soekarno dan Hatta, sebagai pimpinan nasionalis yang paling penting saat itu, tidak mengetahui ide ini pada awalnya. Baru satu tahun kemudian dalam suatu pertemuan besar, Soekarno mengajukan proposal untuk pembentukan wajib militer dalam suatu pidato berapi-api yang diakhiri dengan semua hadirin berdiri untuk mendukung beliau. Gatot Mangkupradja, mengajukan suatu proposal tandingan untuk membentuk pasukan sukarelawan lain yang juga mendapat dukungan Jepang. Pasukan ini disebut sebagai Hizbullah, sebuah unit paramiliter yang beranggotakan para pemuda Muslim yang didesain untuk cadangan bagi pasukan PETA, dimana perwira Muslim PETA bertugas melatih mereka.
Pemerintah pendudukan Jepang mempersilahkan Soekarno untuk menggunakan pidato dan kharismanya untuk kepentingan perekrutan pasukan ini, namun tidak membiarkan beliau untuk mengindoktrinasi para calon tentara ini. Indoktrinasi ini sendiri dilakukan oleh Beppan (‘Isamu Butai Tokumu Kikan Bunjitsu’, or Special Section Isamu unit), yaitu sebuah unit spesial, yang sebelumnya mempunyai pengalaman untuk melatih orang Indonesia untuk menjadi mata-mata Jepang, kini mempunyai tugas untuk memberikan doktrin dan pelajaran kemiliteran dasar kepada para calon sukarelawan PETA. Beppan memilih puluhan ribu kandidat untuk dilatih hingga mencapai jumlah 38.000 sukarelawan (empat kali kekuatan tempur tentara Jepang, angkatan darat ke-16, di Jawa).


PETA

Perlengkapan dan Peralatan Tempur


PETA

Pasukan PETA memakai seragam yang serupa dengan model tentara Jepang. Stok baju tersebut juga didapat dari ex-KNIL (The Royal Netherland Indies Army). Seragam mereka berwarna hijau. Prajurit dan perwira memakai baju yang sama, perbedaannya hanya terdapat pada sepatu. Jika perwira memakai sepatu jackboots tinggi terbuat dari kulit dan berwarna hitam, prajurit hanya memakai sepatu kanvas setinggi lutut. Lencana dan tanda pengenal yang mereka gunakan juga sama dengan tentara reguler Jepang. Persenjataan tempur mereka juga didapat dari stok yang dimiliki tentara Jepang.


PETA

Pelatihan

Pelatihan pasukan Peta dipusatkan di kompleks militer Bogor yang diberi nama Jawa Bo-ei Giyûgun Kanbu Resentai. Pelatihan pasukan PETA teramat berat. Para pelatih dari tentara Jepang, memberikan stressor yang besar kepada para calon anggota PETA dengan pelatihan fisik yang seringkali bisa menyebabkan cedera, kecatatan, maupun kematian.



Tentara PETA sedang latihan di Bogor pada tahun 1944

Struktur

PETA mempunyai status resmi yang spesial, diantaranya mereka dipimpin perwira pribumi. Perwira Jepang dalam unit mereka hanya bertindak sebagai pelatih atau penasehat. Walaupun direkrut dan didoktrik sendiri oleh tentara Jepang, loyalitas para anggota PETA masih dipertanyakan sehingga mereka tidak dididik tentang teori dan startegi militer. Langkah lain yang dilakukan Jepang yaitu tidak menciptakan semacam komando bersama untuk semua divisi PETA. Pangkat yang paling tinggi yang bisa diperoleh anggota PETA adalah “Daidancho” (komandan Battalion), di bawahnya terdapat beberapa “Shudancho” (wakil komandan Battalion) dan “Chudancho” (komandan kompi). Total hanya terdapat 66 Daidan di Jawa dan 3 di Bali. Jepang melarang para Daidan untuk berkomunikasi satu sama lain. Tujuannya adalah unutk mencegah timbulnya benih-benih pemberontakan diantara para anggota PETA. Kontak antar Daidan/batallion dilakukan oleh perwira Jepang yang ditunjuk.
Giyugun lain mempunyai standard yang lebih rendah dari PETA. Pangkat mereka juga tidak setinggi perwira PETA. Giyugun di bawah komando Tentara ke-25.

Pemberontakan

Pemberontakan PETA terjadi di beberapa wilayah. Diantaranya adalah Pemberontakan Tentara PETA di Cileunca Pangalengan Bandung Selatan. Yang terbesar adalah pemberontakan PETA di Blitar yang dipimpin oleh Shudancho Supriadi. Pemberontakan ini dapat dipadamkan dengan menggunakan gabungan kekuatan tentara Jepang, PETA, dan Heiho. Tokoh pimpinan pemberontakan dipenjara dan dihukum mati. Shudancho Supriadi sendiri sampai sekarang masih belum diketahui kejelasan nasibnya. (keluarga di blitar mengaku bahwa beliau dibunuh Jepang, tapi ada yang menganggap beliau masih hidup dan ada pula yang mengaku sebagai Supriadi, )


Supriadi


Sidang Pemberontakan PETA Blitar

Pembubaran

Tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Jepang mengeluarkan perintah untuk membubarkan kesatuan-kesatuan Peta. Sehari kemudian, panglima terakhir Tentara Keenambelas di Jawa, Letnan Jendral Nagano Yuichiro, mengucapkan pidato perpisahan.


PETA

Sumbangsih PETA bagi bangsa Indonesia

Sumbangsih dan peranan tentara PETA dalam perjuangan melawan penjajahan Jepang demikian besar. Demikian juga peranan mantan Tentara PETA dalam kemerdekaan Indonesia. Beberapa tokoh yang dulunya tergabung dalam PETA antara lain mantan presiden Soeharto dan Jendral Besar Soedirman. Mantan Tentara PETA menjadi bagian penting pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat, Tentara Republik Indonesia (TRI) hingga TNI. Untuk mengenang perjuangan Tentara PETA, pada tanggal 18 Desember 1995 diresmikan monumen PETA yang letaknya di Bogor.


Jenderal Sudirman

mantan presiden Soeharto


Jenderal Ahmad yani

tokoh yang pernah menjadi anggota PETA


Monumen PETA Blitar

1 komentar:

  1. Agen Judi MGMCASH88 Online Terbesar Dan Terpercaya Indonesia.
    Bergabunglah Bersama Kami Para Member Yang Setia Di MGMCASH88,
    Bagi Anda Yang Belum mempunyai ID , Silahkan Melakukan Registrasi (Daftar).

    Hanya 1 Rekening Anda Sudah Bisa Bermain Semua Game yang ada DI MGMcash88
    Ini adalah list game yang ada di MGMcash88 :

    - SBOBET BOLA
    - SBOBET CASINO
    - ION CASINO
    - MAXBET
    - TANGKAS 365
    - 368bet
    - SABUNG AYAM
    - CBO855
    Tersedia Game Baru kami Fish Hunter ( Tembak Ikan )

    PROMO BANDAR ONLINE WWW.MGMBOLA.COM :
    -Bonus Depo Bola 50%
    -Bonus Cashback Bola 5% - 10%
    -Bonus Depo Casino 3%
    -Bonus Rollingan Casino 0.7%
    -Bonus Referal Bola 3% MenangKalah teman
    -Bonus Referal Casino 1% MenangKalah teman

    Costumer Service 24 Jam Online :
    Pin BBM : 7B2EC260
    Pin BBM khusus : mgmcash8

    Whatsapp atau nomor sms :
    +66615620266
    YM : mgmcash88

    BalasHapus